- Secara global, diare bertanggungjawab atas lebih dari 50 persen gangguan kesehatan yang disebabkan oleh makanan. Akibat dari makanan yang terkontaminasi bibit penyakit, 420 ribu orang meninggal setiap tahunnya dan sepertiga dari jumlah tersebut adalah anak-anak di bawah usia lima tahun. Demikian bunyi rilis yang dikeluarkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia WHO pada 3 Desember lalu. "Sampai saat ini, kerugian yang ditimbulkan oleh penyakit akibat makanan yang tidak sehat dan terkontaminasi, masih belum jelas, "kata Direktur Jenderal WHO Dr Margaret Chan dalam rilisnya. WHO memperkirakan, keracunan akibat makanan yang selama ini terjadi adalah akibat dari makanan yang terkontaminasi 31 jenis bakteri, virus, parasit, racun dan bahan kimia. Setiap tahun, ada sekitar 600 juta orang yang terkena gangguan kesehatan akibat keracunan makanan atau hampir satu dari 10 orang di seluruh dunia jatuh sakit setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi. Dari jumlah tersebut, orang meninggal, termasuk anak-anak di bawah usia lima tahun. WHO menambahkan, setiap tahun diare telah menyebabkan 550 juta orang jatuh sakit dan di antaranya meninggal dunia. Menurut data Badan Kesehatan Dunia tersebut, Afrika dan Asia Tenggara memiliki insiden dan angka kematian tertinggi, termasuk di kalangan anak-anak di bawah usia lima tahun. "Berdasarkan apa yang kami tahu, sangat jelas bahwa beban global yang ditimbulkan oleh penyakit akibat makanan yang tidak layak, cukup besar. Hal ini memengaruhi sangat banyak orang di seluruh dunia - terutama anak di bawah usia lima tahun dan orang-orang di daerah berpenghasilan rendah," kata Dr Kazuaki Miyagishima, Direktur Departemen Keamanan Pangan dan Zoonosis berada pada risiko khusus penyakit diare yang disebabkan oleh makanan yang tidak higienis, ada 220 juta anak jatuh sakit dan di antaranya meninggal setiap tahun, kata WHO. WHO menambahkan, bahwa diare sering disebabkan oleh makanan seperti daging, telur, sayur dan buah segar serta produk susu yang terkontaminasi oleh norovirus, Campylobacter, Salmonella non-tipoid dan E. coli. Penyakit lain yang dapat disebabkan oleh makanan adalah demam tifoid, hepatitis A, Taenia solium, dan aflatoxin, yang diproduksi oleh jamur di dalam gandum yang tidak disimpan dengan cara yang benar. Risiko penyakit akibat makanan yang paling parah terjadi di negara-negara berpenghasilan rendah hingga menengah, terkait dengan penggunaan air yang tidak bersih saat mengolah makanan, tingkat kebersihan yang buruk, kondisi yang tidak memadai dalam produksi dan penyimpanan makanan dan bahan makanan. Selain itu juga tingkat melek huruf dan pendidikan yang rendah, serta undang-undang keamanan pangan yang tidak ketat atau kurang memadai dan implementasi yang buruk dari undang-undang tersebut. Berdasarkan laporan ini, WHO menggarisbawahi ancaman global yang ditimbulkan oleh penyakit akibat makanan yang terkontaminasi dan mendorong seluruh negara di dunia, perusahaan yang bergerak di bidang makanan, serta individu untuk lebih memerhatikan keamanan dan kebersihan makanan demi mencegah penyakit-penyakit yang mematikan tersebut. WHO bekerjasama dengan pemerintah-pemerintah di seluruh dunia untuk membantu membuat dan menerapkan strategi dan kebijakan keamanan pangan, yang pada gilirannya akan berdampak positif pada keamanan pangan di pasar global, kata lembaga itu. "Keamanan pangan merupakan tanggung jawab bersama," kata WHO. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Sanitasi dan higiene penyajian suatu hidangan makanan perlu diperhatikan. Penyajian makanan yang tidak higienis dapat? Membuat selera makan seseorang Menambah cita rasa dari makanan Memberikan penampilan yang estetis Menyebabkan kontaminasi berbagai macam bakteri dan kuman Semua jawaban benar Jawaban yang benar adalah D. Menyebabkan kontaminasi berbagai macam bakteri dan kuman. Dilansir dari Ensiklopedia, sanitasi dan higiene penyajian suatu hidangan makanan perlu diperhatikan. penyajian makanan yang tidak higienis dapat Menyebabkan kontaminasi berbagai macam bakteri dan kuman. Pembahasan dan Penjelasan Menurut saya jawaban A. Membuat selera makan seseorang adalah jawaban yang kurang tepat, karena sudah terlihat jelas antara pertanyaan dan jawaban tidak nyambung sama sekali. Menurut saya jawaban B. Menambah cita rasa dari makanan adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut lebih tepat kalau dipakai untuk pertanyaan lain. Menurut saya jawaban C. Memberikan penampilan yang estetis adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut sudah melenceng dari apa yang ditanyakan. Menurut saya jawaban D. Menyebabkan kontaminasi berbagai macam bakteri dan kuman adalah jawaban yang paling benar, bisa dibuktikan dari buku bacaan dan informasi yang ada di google. Menurut saya jawaban E. Semua jawaban benar adalah jawaban salah, karena setelah saya coba cari di google, jawaban ini lebih cocok untuk pertanyaan lain. Kesimpulan Dari penjelasan dan pembahasan serta pilihan diatas, saya bisa menyimpulkan bahwa jawaban yang paling benar adalah D. Menyebabkan kontaminasi berbagai macam bakteri dan kuman. Jika anda masih punya pertanyaan lain atau ingin menanyakan sesuatu bisa tulis di kolom kometar dibawah.
1dahulukan memasak makanan yang tahan lama seperti gorenggorengan yang kering. 2 makanan rawan seperti makanan berkuah dimasak paling akhir. 3 simpan bahan makanan yang belum waktunya dimasak pada kulkaslemari es. 4 simpan makanan jadimasak yang belum waktunya dihidangkan dalam keadaan panas. 5 perhatikan uap makanan jangan sampai masuk ke dalam Makanan adalah kebutuhan pokok manusia yang dibutuhkan setiap saat. Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen memilih atau membeli suatu hidangan makanan adalah cara penyajian makanannya. Penyajian makanan merupakan suatu cara untuk menyuguhkan makanan kepada orang untuk disantap yang telah disusun secara menarik berdasarkan komposisi warna, tekstur/bentuk, rasa, aroma, dan alat/kemasan sajian makanan. Penyajian makanan yang memenuhi prinsip sanitasi dan hygiene makanan dapat menarik minat konsumen untuk membeli dan merangsang nafsu makannya karena citarasanya. Sanitasi dan hygiene penyajian suatu hidangan makanan perlu diperhatikan. Penyajian makanan yang tidak higienis dapat mengurangi selera makan seseorang dan dapat juga menjadi penyebab kontaminasi berbagai macam bakteri dan kuman. Oleh karena itu, sangat penting memperhatikan prinsip-prinsip higiene dan sanitasi makanan sebagai berikut a Prinsip wadah artinya setiap jenis makanan ditempatkan dalam wadah terpisah dan diusahakan dalam keadaan tertutup pada saat penyajian. Tujuannya agar antar jenis makanan tidak terkontaminasi oleh bakteri atau kuman secara silang dari hidangan yang lain. Sehingga dapat mengantisipasi terjadinya pencemaran bakteri/ kuman dari hidangan lain dan untuk memperpanjang masa penyajian makanan. b Prinsip kadar air artinya penempatan makanan yang mengandung kadar air tinggi kuah baru dicampur pada saat menjelang dihidangkan untuk mencegah makanan cepat rusak. Pada umumnya makanan berkuah akan lebih mudah basi. c Prinsip bahan makanan dapat dimakan artinya bahan makanan tidak membahayakan kesehatan seperti terlalu banyak pengawet, menggunakan bukan pewarna makanan dan bahaya bahan-bahan lainnya. d Prinsip panas artinya setiap hidangan makanan disajikan masih dalam keadaan panas, sehingga ini membuktikan hidangan masih segar. Khususnya hidangan berkuah akan lebih segar jika disantap dalam keadaan panas/ hangat. Makanan dengan prinsip panas ini sangat bermanfaat guna mencegah kontaminasi terhadap bakteri/kuman dan agar hidangan tetap memiliki tampilan yang estetis. e Prinsip alat bersih artinya setiap peralatan yang digunakan seperti dus, piring, gelas, mangkuk harus bersih dan dalam kondisi baik. Bersih artinya sudah dicuci dengan cara yang hygienis. Baik artinya utuh, tidak rusak atau cacat dan bekas pakai. Tujuannya untuk mencegah penularan penyakit dan memberikan penampilan yang estetis. f Prinsip penanganan makanan artinya dalam menyajikan makanan hendaknya hindari kontak langsung dengan tangan. Hal ini bertujuan untuk mencegah kontaminasi bakteri dan penampilan yang baik. Faktor kedua dari pemilihan makanan adalah karena citarasanya. Sensasi rasa, bau dan penampilan makanan dari buah pisang menimbulkan sensasi tersendiri dalam mulut kita. Citarasa sangat mempengaruhi seseorang dalam memilih dan membeli suatu produk makanan karena pengaruh sensorik. Pengaruh sensorik dari citarasa yaitu rasa, tekstur dan bau. Rasa yang sebenarnya timbul pada lidah. Manusia memiliki 8000 kuncup-kuncup cecapan taste buds yang berada pada bagian belakang dan samping lidah, pada langit-langit dan tenggorokan. Bila sel reseptor rasa di dalam kuncup-kuncup cecapan mendapat rangsangan rasa maka akan dapat mendeteksi aneka sensasi rasa. Seperti kita ketahui ada empat rasa dasar, yaitu manis, asam, asin dan pahit. Setiap rasa memberikan fungsi fisiologis tertentu. a Rasa manis ditimbulkan oleh sukrosa, glukosa, fruktosa, dan lain-lain yang menandakan bahwa produk makanan tersebut memberikan energi. b Rasa asam dibentuk oleh asam sitrat, asam laktat, asam asetat, yang menunjukkan bahwa makanan mengalami fermentasi atau bahkan basi. c Rasa asin dibentuk oleh sodium klorida yang menunjukkan bahwa perlu ada keseimbangan mineral. d Rasa pahit dibentuk oleh komponen alkoloid, naringin, kafein, dan lain-lain, yang menandakan kemungkinan adanya toksin atau racun. Faktor ketiga dari pemilihan makanan adalah karena warna dan tekstur/bentuk makanan tersebut. Dengan kualitas makanan yang baik dapat memuaskan konsumen dalam membelinya. Makanan yang disajikan dengan menarik dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain warna, tekstur atau bentuknya. Dari warna makanan akan dapat dilihat bahwa makanan tersebut masih berkualitas baik atau sudah jelek. Warna juga dapat digunakan sebagai indikator kematangan makanan. Tekstur makanan yang Cobalah kamu ambil suatu makanan, misalnya buah pisang. Gigitlah pisang dan rasakan sensasi buah pisang dari gigitan pertamamu itu. Apa yang kamu rasakan? Sumber Dok. Kemdikbud apabila diraba oleh tangan terasa empuk, mudah digigit dan mudah dikunyah akan memberikan rangsangan yang cepat pada panca indera karena dapat dinikmati dengan nyaman, dan sebaliknya jika tekstur makanan berkonsistensi keras akan memberikan rangsangan yang lambat pada panca indera. Tekstur suatu makanan ditentukan oleh indera perasa yaitu mulut karena adanya rangsangan fisik yang ditimbulkan. Selain itu bentuk makanan yang disajikan juga memberikan pengaruh, jika bentuk makanan menarik dan serasi akan mempunyai daya tarik tersendiri bagi orang yang memakannya. Faktor keempat dari pemilihan makanan adalah karena alat/kemasan sajian makanan. Seseorang yang membeli makan di restoran kadang dimakan di tempat atau dibungkus untuk dibawa pulang. Apabila kita makan di restoran atau rumah makan tradisional, alat yang biasa digunakan dalam menyajikan hidangan makanan adalah piring makan, sendok- garpu, mangkuk untuk sayur, gelas minum, piring-piring penyajian lauk pauk dan juga mangkuk kecil untuk cuci tangan. Alat penyajian dan kemasan hidangan makanan bisa menggunakan kerajinan tradisional dan juga modern. a Alat penyajian tradisional Sumber Dok. Kemdikbud Gambar a. Penyajian hidangan makanan dari anyaman rotan bakul nasi, tampah dan piring terbuat dari anyaman rotan. Sumber Dok. Kemdikbud Gambar b. Penyajian hidangan makanan dari daun pincuk nasi rames daun pisang, nasi rames daun jati, tempe goreng dengan wadah mangkok daun pisang . b Alat penyajian modern Sumber Gambar Penyajian hidangan makanan dengan alat modern bubur ayam disajikan secara terpisah untuk setiap jenis racikan lauknya, sop buntut dengan wadah mangkok pemanas, piring dengan pemisahan untuk setiap tempat lauknya. c Kemasan tradisional Sumber Dok. Kemdikbud Gambar b. Kemasan tradisional. Kemasan nasi rames daun pisang yang dibatasi antara nasi dan lauk dengan daun pisang juga, kemasan besek disusun nasi dibungkus daun tersendiri dan dua mangkuk daun untuk lauk, dan nasi jamblang Cirebon dibungkus daun jati, kemasan nasi kuning Manado dibungkus daun woka, dan kemasan ketupat dengan daun kelapa. Contoh mengemas pangan dengan daun woka kemasan tradisional Sumber Dok. Kemdikbud Gambar b. Proses mengemas pangan dengan daun woka 1 4 2 5 3 6 Proses pembuatan kemasan 1. Daun woka dibersihkan dengan cara dicuci lalu dikeringkang dengan tisu. Sisi kiri daun woka di robek + 7 cm setiap buku-buku daun, sedangkan sisi kanan tidak dirobek setiap buku daunnya tetapi diujung daun tersebut dibuat lebih panjang dan digunting agak dalam. 2. Taruh nasi kuning dengan lauk telur dan suir ikan cakalang di tengah daun woka, lalu tutup dengan cara dilipat sisi atas dan bawah. 3. Rapatkan ujung kanan dan kiri daun woka dengan rapi. 4. Lipat sisi kiri daun woka ke arah kanan, pegang dengan tangan jadi satu. 5. Ujung daun yang dibuat lebih panjang sendiri menjadi tali pengikat dengan cara melilitkannya dan dibuat simpul mati. 6. Jadilah nasi kuning khas manado dengan bungkus daun d Kemasan modern SumberDok. Kemdikbud Gambar Kemasan tradisional dari kertas nasi coklat, karton, stereofoam, aluminium, kantong plastik, dan plastik keras. e Penyajian dan Kemasan yang dimodiikasi Sumber Dok. Kemdikbud, dan Gambar Kemasan bahan karton dimodiikasi dengan plastik keras, penyajian tradisional-modern bahan rotan- kertas nasi coklat nasi rames, dan penyajian nasi pincuk dengan kertas nasi coklat dan daun pisang Tugas Individu Kembangkan kreativitasmu! 1. Buatlah inovasi olahan pangan serupa makanan pokok dari bahan kombinasi serealia dan umbi. Bisa inovasi dari makanan khas tradisional setempat atau makanan modern saat ini. 2. Tuliskan semua tahapan pembuatan karyamu secara lengkap dan menarik. Misalnya, menguraikan perencanaan dari hasil identiikasi kebutuhan, ide gagasan, persiapan bahan dan alat, proses pembuatan, dan penyajian. 3. Ceritakan hal yang menginspirasimu dari rencana pembuatan olahan pangan tersebut. 4. Pada akhirnya, produk tersebut diujicobakan kepada teman maupun guru di sekolah. Catatlah hasil penilaian teman dan gurumu sebagai bahan releksi/ feedback dirimu. LEMBAR KERJA-4 LK-4 Nama Anggota Kelompok Kelas 1. Perencanaan Identiikasi kebutuhan, ide gagasan ... ... 2. Persiapan/Pelaksanaan Bahan, alat, dan proses pembuatan ... ... 3. Penyajian/Pengemasan ... ... 4. Evaluasi analisa/evaluasi produk dari guru dan teman ... ... Ungkapkan kesan saat mengerjakan karya ... ... Keselamatan Kerja Perhatikanlah! t Gunakan celemek, ikat rambutmu jika perempuan agar tidak ada rambut yang terjatuh pada makanan saat bekerja. Cuci tangan sebelum bekerja atau gunakan sarung tangan plastik jika ada t Hati-hatilah dalam bekerja baik dalam mengunakan peralatan tajam, listrik, kompor gas/minyak tanah, maupun pecah belah. t Kebersihan tempat kerja dan peralatan yang digunakan pada pembuatan hendaknya diperhatikan, baik saat akan mulai memasak maupun setelah selesai memasak. t Bekerjasamalah yang baik antar teman. Renungkan dan Tuliskan pada selembar kertas! Selama kamu mempelajari “Pengolahan pangan serealia dan umbi menjadi makanan, manfaat apa yang kamu rasakan, tentang t Keragaman produk pengolahan pangan bahan serealia dan umbi yang ada di Nusantara dan daerahmu sendiri t Belajar melalui sumber/referensi bacaan tentang pangan serealia dan umbi dengan segala karakteristiknya dan produk olahannya. t Kesulitan yang dihadapi saat mencari informasi dan pengamatan. t Pengalaman dalam membuat olahan pangan serealia dan umbi mulai dari perencanaan, persiapan, pembuatan dan penyajian secara mandiri t Pembelajaran yang kamu dapatkan/rasakan sebagai individu. Evaluasi Diri B Serealia dan Umbi Menjadi Olahan Pangan Setengah 7iyJKC4.